Rabu, 16 Januari 2019


Terbang Bareng Adeknya Garuda Indonesia
 @Zakyachmadb

Assalamualaikum wr.wb

Sohabat- sohabat yang kebetulan mampir di blog saya yang sangat sederhana ini pertama-tama mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Pada kesempatan kali ini saya Zaky seorang Karyawan Swasta akan menyampaikan sefruit perjalanan saya ke Bali dalam rangka Family Gathering Perusahaan dimana saya bekerja.

Cerita ini dimulai dari hari kamis 10 Januari 2018 diamana Saya bersama 4 teman saya berangkat menuju Pulau Bali. Sebenarnya Saya dan 4 Rekan saya ini berangkat lebih awali dari pada jadwal semestinya karena bertambahnya jumlah peserta Famgath dan terbatasnya kursi pesawat yang tersedia sehingga kami yang jomblo-jomblo ini diutus untuk berangkat sehari lebih awal, hmm menyenangkan karena kami punya waktu lebih untuk mengexplore Pulau Bali.

Singkat cerita tanggal 10 Januari 2019,  pagi-pagi sekali kami sudah berada di Bandara Juanda Surabaya. Kegiatan ini Kami awali dengan sarapan disalah satu retoran yang berada di Bandara tersebut. Bagi saya penerbangan pagi itu tidak terlalu menyenangkan karena saya harus bangun lebih pagi dari pada semestinya. Sekitar pukul 7 pagi Kami mulai melaksanakan proses check-in dilanjuntkan dengan proses pemeriksaan dan bagasi serta diakhiri dengan boarding.

Pada pernebangan kali ini kami memakai jasa Maskapai Citilink yang merupakan Anak Perusahaan dari Maskapai Kebanggan Bangsa Garuda Indonesia. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan kali ini adalah Boeing 737 –xxx (lupa tepatnya seri berapa). Masuk kedalam kabin pesawat langsung disambut senyuman hangat Pramugari dan Pramugara yang bertugas, dalam pernerbangan kali ini saya duduk di seat 16F dan sebelah saya adalah jendela. First impression saya dalam pesawat ini adalah merasa cukup nyaman walaupun sebenernya kualitas penerbangan LCC itu ya seperti LCC pada umunya, namun satu hal saya rasakan ada satu rasa bangga menggunakan maskapai milik plat merah ini.

Beberapa menunggu dalam kabin, burung besi ini mulai menunjukan pergerakan dimana perlahan-lahan menuju landasan pacu untuk selanjutnya take off. Proses take off berjalan dengan baik dan sangat mulus tidak ada goncangan-goncangan yang berarti. Setelah pesawat mencapai posisi aman selanjutnya captain speakingmenjelaskan sekilas mengenai perjalanan ini, mengenai jenis pesawat, ketinggian, perkiraan cuaca dll. Dari dalam kabin pesawat ini saya melihat banyak sekali Gunung di kawasan Pulau Jawa bagian timur kurang lebih ada 5 atau 6 Gunung saya bisa lihat dari dalam kabin ini.

Tidak memakan waktu yang lama untuk penerbangan Surabaya-Bali, hanya butuh waktu setengah jam kami sudah akan mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurahrai Bali. Dari dalam pesawat saya melihat pemandangan Selat Bali dimana kalau dari atas Cuma kayak Kali Mas di Surabaya. Perlahan pesawat ini mulai menurunkan ketinggiannya dan diakhir dengan manuver mengitari Pulau Bali untuk menyesuaikan posisi landing Bandara Internasional Ngurahrai Bali. Manuver ini bagi saya cukup menyiksa karena sebenernya dari dulu saya sedikit ngeri kalau naik pesawat namun kadang karena tuntutan pekerjaan mau tidak mau harus menggunakan si burung besi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.   

Proses landing berjalan dengan mulus tidak terlalu banyak goncangan bagi saya. Alhamdulillah saya ucapkan setelah saya pesawat ini bisa berhenti. Setelah roda pesawat ini berhenti saya memutuskan untuk tidak turun bersama penumpang-penumpang pada umumnya namun memilih untuk diam dan menjadi penumpang terakhir yang turun dari pesawat, satu kebiasaan yang selalu saya bawa ketika menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta api. Mungkin sekian dulu cerita saya kali ini akan saya sambung nanti ketika perjalanan pulang dengan pesawat Air Asia.

Minggu, 13 Mei 2018


Caper (catatan perjalanan) otw tanah Madura (2014 via Kapal)

Pertama saya akan sangat senang bila ada seseorang mau membaca tulisan saya ini

Kedua saya akan senang bila seseorang yang telah membaca tulisan saya meninggalkan feedback di kolom komentar

Ketiga saya memohon maaf karena saya melakukan perjalanan ini pada tahun 2014 yang lalu mohon maaf bila ada ketidakcocokan dengan kondisi sekarang

Madura merupakan satu pulau yang lumayan besar yang terletak dibagian timur kota Surabaya yang merupakan ibu kota dari provisi jawa timur, banyak hal yang dapat kita gali dari madura banyak sekali budaya yang terdapat disana seperti karapan sapi yang sangat popular diantara para penggila traveling, juga Madura terkenal dengan makanan salah satunya adalah sate yang sangat enak bahkan sate Madura mulai go public dan lumayan menguasai didunia persatean karena ada dimana-mana. Selain beberapa hal tersebut juga ada satu hal lumayan menarik yaitu bahwa Madura adalah penghasil tukang-tukang cukur rambut terbaik, banyak sekali kita jumpai dijalan-jalan tulisan-tukisan, banner-banner tukang potong rambut Madura dijalan-jjalan hal tersebut membuktikan bahwa Madura adalah satu pulau yang istimewa dan sangat menarik

Sangat beruntung bagi saya karena beberapa waktu yang lalu bisa mengunjungi pulau Madura untuk satu kepentingan dirumah saudara saja yang merantau disana, sebelumnya ijinkan saya untuk memperkenalkan diri saya, saya zaky saya seorang mahasiswa disebuah ptn di Yogyakarta. Sudah lama saya sangat menggemari moda kendaraan bus walaupun belum lama saya mulai ngefans dengan moda kendaran ini tentunya kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk merasakan bus-bus yang menuju Surabaya dari Yogyakarta ada banyak pilihan seperti eka, mira, sumber kencono, rosalia indah, handoyo, atau mandala tentu banyaknya pilihan tersebut membuat saya bingung mau yang eksekutif atau ekonomi walaupun kedua kelas teresbut sama-sama menggunakan ac
Singkat kata setelah solat isak pada pukul 9 dan dilanjut dengan makan malam kaki saya berjalan untuk membawa badan saya ke teriminal giwangan setelah menitipkan motor saya langsung berjalan menuju peron arah Surabaya disana tersedia eka dan sumber kencono hati saya sempat bimbang dengan kedua pilihan tersebut akhirnya saya memilih po eka karena fasilitas wiffi yang terdapat pada bus tersebut langsung saja saya naik bus tersebut dan memilih bangku paling depan tepat dibelakang kernet bus agar dapat menyaksikan aksi ngeblong dari driver

Pukul sepuluh bus brangkat dari terminal giwangan dan langsung tancap gas setelah masuk ring roadtimur yogyakarta. Disini Bus cenderung berjalan kalem karena disini masih fokus cari penumpang, sepanjang ringroad timur hingga bus masuk ke jalan laksda adisucipto hingga daerah prambanan bus tetap berjalan dengan perlahan. Ya selepas prambanan bus mulai agak dipacu oleh si driver walaupun sesekali bus juga berhenti menaikan penumpang. Satu jam berselang bus masuk terminal tirtonadi solo disini saya memanfaatkan waktu singgah ini untuk kencing ya tadi pas dijogja lupa belum kencing dari pada nanti kerepotan waktu dijalan lebih baik saya bongkar muat disini.

Tidak terlalu lama bus ini diberangkatan, menariknya disini ada seseorang mungkin calo atau entah siapa bertugas secara khusus melangsir bus ke posisi siap jalan, setelah posisi ready to go si driver kembali ke cockpitnya. Hmmm cukup menarik yaaa entah apa maksudnya. Ya selanjutnya bus dipacu dengan kecepatan penuh walaupun juga tetap menaik-turunkan penumpang dipinggir jalan walaupun kelasnya patas namun saya rasa lebih tepatnya setengah patas yaa wkwkwk. Selepas solo benar-benar aksi blong-blongan dimulai hingga entah apa yang terjadi bus saya diberhentikan pak pol (mungkin melanggar marka) ya waktu itu bus saya bener-bener dipacu maksimal mulai sesama eka, sumber group, mira dan bus-bus lain habis dilibas. Kurang lebih beberapa waktu kelar juga urusan sama pak pol dan ternyata bus ini tetep dipacu maksimal mungkin driver dan co drivernya ngejar waktu buat setoran kali yaaaa kurang lebih jam setegah satu bus berhenti buat pitstop di RM Duta Ngawi ya waktunya buat istirahat dan makan. Waktu itu saya pilih soto saja yang seger tentang rasa menurut saya standarlah never to high never to low. Ya kurang lebih satu jam bus kembali take off dari RM Duta ini dan melanjutkan perjalanan ke arah surabaya.

Disini saya memilih untuk tidur saja untuk menghemat tenaga mengingat besok pagi masih harus ke madura via jalur darat. Memasuki Mojokerto tas saya disimpan di dasbroad jatuh menimpa saya seolah-olah peringatan bagi saya bahwa bus udah mau masuk terminal terakhir. Seketika saya bangun sambil mengumpulkan ceceran nyawa. Hingga finnaly saya tiba di bungur asih jam setengah 5 pagi waktu surabaya.

Seperti biasa saya turun langsung disambut tukang ojek, taxi dll yang masing-masing menawarkan jasanya, dalam kondisi ini langsung saya mengeluarkan jurus seribu bahasa saja main aman saja. Ya segerlah saya menyelesaikan kewajiban saya untuk solat subuh kemudian dilanjutkan dengan aktivitas mck oiya disini saya sempatkan untuk mandi sekalian. Setelah menyelesaikan semuanya segeralah saya menhampiri warung penjual soto terdekat untuk sarapan diisini tak lupa tanya harga dulu sebelum jajan ya takut digetok bro. Perut terisi saatnya saya menyusun strategi ke madura pilihannya 2 naik bus patas via suramadu atau bus ekonomi via kapal. Yak tepat pilihan saya adalah bus ekonomi naik kapal  harganya 25 ribu dari surabaya bungurasih ke sampang madura.

Bus take off jam 7 pagi dari bungurasih bus berhenti di beberapa tempat untuk naik-turunkan penumpang wajarlah. Ya entah berapa lama saya lupa saya karena saya memilih untuk tidur dan tibalah saya di dermaga ujung pelabuhan tanjung perak. Kebayakan penumpang bus turun namun saya tetep stay ditempat duduk saya melihat pedagang menjajakan dagangaanya seperti buah, nasi rames dan kopi ya walapun saya nggak beli tapi nonton aja dah seneng. Ya 15 menit nggak pakai lama kapal dateng lupa waktu itu pakai jokotole atau gadjahmada pokoknya naik kapal. Setengah jam berselang bus mendarat di madura dengan selamat sentosa. Sempet beehenti sejenak buat nunggu penumpang bus kembali berangkat ke arah timur pulau garam. Bus dipacu dengan kecepatan yang biasa-biasa saja malah cenderung lelet mungkin kecepatannya 50-60 km padahal jalanannya sepi walaupun sedikit berkelok namun lumayan aman untuk dipacu.

Bus sempet terkena macet di beberapa pasar yang ada di sepanjang perjalanan. Mulai dari bangkalan hingga sampang mungkin saya 3 kali terkena efek macet. Ya cukup lama sih mengingat bus ini berbadan besar dan harus selalu mengalah dengan kendaraan yang lebih kecil. Di bus saya memilih untuk diam dan tidak banyak berinteraksi dengan penumpang. Alasannya simpel saya nggak ngerti bahasa yang merak gunakan. Sesekali saya ajak menggunakan bahasa jawa tapi mereka malah bingung jawabnya akhirnya dengan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Kurang lebih jam setengah 12 saya tiba di terminal sampang ketika saya menyadari hal tersebut dalam hati saya bergumam wow 4 setengah jam ini melelahkan. Seketika saya telfon sodara saya yang sedari tadi nunggu di warung pojokan. Alhasil setalah sampai dirumah budhe langsunglah saya memejamkan mata sementara waktu untuk rehat setelah kuranglebih 14 jam perjalanan darat dari jogja ke madura sebenarnya hal ini tidak akan terjadi bila :

1. Tidak istirahat terlalu lama di terminal bungur asih
2. Memilih bus patas ke madura
3. Tidak terlalu lama memilih bus saat berangkat ke surabaya

Demikian pembaca trip report saya pada 2014 yang lalu dimana saya harus menjemput ibuk saya yang sedang ada keperluan keluarga dimadura. Karena cuaca dimadura cukup panas maka ibu saya tidak kuat dan minta untuk pulang duluan alhasil saya menjemput ibu saya seorang diri. Demikian semoga memberikan refrensi dan pencerahan oioya btw sekarang jalur bus lewat pelabuhan sekarang sudah tidak ada.

Minggu, 25 Maret 2018


From Hero dan Zero Penyebrangan Dermaga Ujung-Kamal Bangkalan
Efek php yang ditimbulkan teman kantor yang berjanji mau menemani saya mengitari kota malang dan akhirnya dia membatalkan janji dengan alasan tidak jadi pulang ke malang padahal sebelumnya sudah mau berjanji mau joyride pakai KA Bima membuat saya kebingungan. Mau kemana yaa? Ya efek merantau dimana nggak ada family dan temen yang sudah sibuk dengan pacar masing akhirnya saya memutuskan untuk merenung dan melahap soto babat dipinggir jalan, ya dari pada dikosan saya cuma tidur terus buka instagram terus tidur lagi dan buka instagram lagi mendingan saya jalan-jalan sempet mau nekat ke malang sendirian tapi setelah saya merenung ditemani soto babat dengan kuah koya yang melegakan tenggorokan saya mengurungkan niatan saya. Seketika inspirasi datang ketika melihat sebuah truck kontainer berukuran besar lewat dihadapan saya. Oiya ke pelabuhan aja naik kapal ke madura hehehe
Oke beberapa waktu berselang saya membulatkan tekat dan berjalan menuju Pelabuahn Tanjung Perak Surabaya. Oke pelabuahn ini merupakan salah satu pelabuhan terbesar yang ada di Indonesia dan fungsinya cukup penting lho. Oke langsung cus cari dermaga yang menyediakan jasa penyebrangan ke Pulau Madura. Yak dengan menebus tiket seharga 7000 saya sudah dapat menyebrang ke pulau sebrang (Madura)
Sedikit cerita dulu, sebelum Jembatan Suramadu beroprasi jalur penyebrangan selat adura adalah salah satu jalur penyebrangan paling sibuk didunia ingat didunia, jalur penyebrangan ini juga menjadi salah satu penyumbang laba terbesar bagi perusahaan pengelolanya yaitu PT ASDP (Persero). Ya tapi semua berubah setelah dibukanya jembatan suramadu. Dengan kebutuhan akses yang semakin cepat, murah, efektif dan efisien maka Jembatan Suramadu pilihannya. Kondisi jauh berbeda saya rasakan kemarin di dermaga terlihat hanya satu dua kendaraan mengantri, ya kemarin kurang lebih jam 8 pagi saya tiba dan Cuma terlihat 3 motor antri (termasuk saya) saat itu kapal KMP Gadjah Mada baru saja lepas landas menuju kamal madura. Selang beberapa waktu nampak beberapa motor masuk dalam antrian dan tak lupa pula beberapa mobil juga bergabung (jazz, elf dan sedan civic keluaran 90an). Setengah jam berlalu KMP Jokotole landing juga di Dermaga Ujung dan kami semua langsung bersiyap untuk masuk ke lambung kapal
A  Few Momen Letter saya sudah ditelan kedalam lambung kapal KMP Jokotole, nggak tau sih ini kapal buatan mana tapi kapal ini sudah lumayan berumur karena dibuat tahun 1988, kapal ini menjadi 2 kapal yang beratahan untuk melayani jalaur penyebrangan selat madura bersama KMP Gadjah Mada. 20 menit kapal bersandar, pedagang kopi, nasi rames, buah bersliweran menjajakan dagangannya dan kemudian semboyan 35 (kalau kereta) di gaungkan oleh pak nahkoda KMP Jokotole dan kapalpun cus dari Dermaga Ujung.
          
Oke sediikt mengulas tentang fasilitas di kapal ini, tepatnya dilantai 2 kapal terdapat banyak tempat duduk untuk para penumpang FYI aja untuk kalian yang tidak tahan dengan bau asap ataupun mesin-mesin gitu saya sarankan naik ke lantai 2 kapal (sebetulnya safetynya seperti itu). Selain itu terdapat beberapa fasilitas hiburan seperti televisi, kantin, dan ada beberapa pedagang makanan yang julaan bakso, siomay, nasi rames dll. Di KMP Jokotole juga disediakan kamar mandi tapi ya you knowlah gimana. Untuk safetynya kapal ini juga dilengkapi degan beberapa perlengkapan dan peralatan seperti lifejacket, Kampak, Pasir, Oksigen, dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersedia dibanyak tempat. Selain itu dikapal ini juga dilengkapi dengan CCTV untuk memantau gerak-gerik penumpang tapi entahlah hidup atau tidak ini CCTVnya
       
Oke bagaimana dengan perjalananya? Perjalanan mengarungi selat madura ini menempuh waktu kurang lebih 30 menit cukup singkat lah. Disini saya lebih suka mengamati pemandangan Pelabuhan Tanjung Perak Surabya, ada beberapa spot menarik disni seperti North Quay, Monumen Jalesveva Jayamahe, dan tentunya hilir mudik kapal disekitaran pelabuhan ya kapal segede gaban ada didepan mata kepala saya sendiri. Saya sempat berbincang dengan salah satu penumpang disini satu rombongan keluarga dari Lamongan yang hendak ke Bangakalan untuk menghadiri wisuda anak mereka yang kuliah di Universitas Turnojoyo Bangkalan. Oke beberapa waktu berselang kapal hendak landing di Dermaga Kamal Madura sebelum landing kapal melakukan haluan untuk menyesuaikan dengan arah keluarnya kendaraan disini jujur hal yang paling saya benci karena sangat terasa sekali kapal berputar sehingga menyebabkan saya pusing, mungkin cuma saya yang kayak gini karena nggak pernah naik kapalhehe   
     





















Minggu, 18 Maret 2018


Gagal Bali Cukup Lempuyangan-Surabaya Gubeng Saja
Oke fix besok mau kemana?
Oke kita mulai cerita hari ini dengan tidak ngapa-ngapain ya... mending kita nulis caper sahaja. Baik ini cerita dengan satu hal yang dipikirkan secara gabut tapi lumayan terencana yak. Baik langsung saja kita mulai perjalanan yang panjang menuju Bali yaa... Perjalanan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan hati eh maksudnya kekosongan waktu yak sangat amat selo yaa, waktu itu saya habis wisuda dan ya you knowlah meh ngopo aku yo bingung banget. Akhirnya dengan sisa-sisa uang yang ada dengan merogoh saku dalam-dalam saya putuskan pergi ya walaupun disana nggak ngapa-ngapain pokoke mangkat.
Oke saya mulai pagi dengan cukup semangat saking semangatnya jadi susah tidur dan bangun jam 4 pagi. Yak karena saya seorang muslim jangan lupa solat subuh dan langsung bersiap menuju railways station. Kita pakai Kereta Ekonomi yak Sri Tanjung aja cukuplah. Jam 7.13 berangkat dan saya jam 6.00 sudah standby di stasiun. Sembari menunggu sepur take off ya mending jajan dulu sahaja, pilihan saya jatuh ke nasi gudeg and alfamart. Saran ajasih ya ngeliat Reska udah males duluan mahal secara taste juga kurang jadi you knowlah.
Oke jam 7 kita bording langsung masuk peron dan ya masuk kereta sahaja. Tapi pas itu justru saya ndak langsung masuk kereta sepertinya, Sancaka Pagi YK-SGU lebih menarik perhatian saya, setelah jebret,jebret dan jebret saya langsung masuk kereta. Dalam rangkaian panjang Sri Tanjung kali ini saya masuk di kereta nomor 3 (maaf lupa nomor keretanya, nggak sempet liat) feat cc 204 xx xx (lupa lagi). Yak betapa saya sangat terkejut liat isi dalam kereta ya ini mah lebih parah dari K3 yang biasa saya naiki. Pertama, masalah toilet wusss baunya mantap jiwa menggoyahkan rasa. Yang kedua temapt duduk kampret busanya nggak sampai atas alias cuma sampai pundak dan bagian pundak keatas dibatasi dengan dinding triplek. Ketiga AC bocor yak dan netes, Ya walaupun saya nggak kena tapi itu dirasa cukup menganggu perjalanan sahaja.
Oke jam 7.11 kereta Jomblokerto dateng eh maksudnya KA Joglokerto ini tandanya Sri Tanjung segera cus and then Sri Tanjung take off from LPY Railways Station. Dan apa yang saya rasakan? Anjerrr tarikane kasar menggoyahkan jiwa. Sempet beberapa kali tersendat sih saya langsung mbatin “wah lokone ra sehat” tapi setelah semua itu berlau kereta jalan dan petugas memperkenalkan awak kabin dan membacakan pemberhentian kereta akeh tenan le mandek ya  oke lah ya namanya juga K3 dimaklumi saja.
Sepanjang jalan saya berusaha ngobrol dengan pasangan suami istri yang duduk didepan saya, ya ngobeol ngalor-ngidul bahas ini-itu masalah bangsa. Pasangan ini bakal turun di Madiun yak so dalam hati saya “asek keretane selo, mantap jiwa”. A few moment letter, Kita tiba di Stasiun Klaten, Kereta yang udah penuh dari jogja jadi nambah penuh gitu, terus juga sampai Purwosari juga makin nambah penuh mantap jiwa. Eh btw saya duduk di gerbong nomor 3 seat 5e so pinggir jendela tapi posisi saya ditarik/membelakangi arah. Posisi berlawanan arah ini sebetulnya posisi yang sangat saya benci. So ini bikin pusing terutama bagi yang belum biasa naik kereta K3. Memang desain kursi K3 untuk berhadapan dengan konfigurasi 2-3, dan untuk konfigusari 2 ada di huruf d dan e waktu kalian memilih tempat duduk.  
Oke di Purwosari kita silang dengan argolawu dan setelah lewat purwosari kita silang dengan argowilis di satu stasiun yang saya lupa namanya. Kita juga silang dengan Sancaka Pagi SGU-YK di Madiun btw di Madiun juga kita silang dengan KA Krakatau kereta dengan rute paling panjang se-Indonesia. Di Madiun ini saya mualai lapar jiwa dan akhirnya makan lagi, but ini seperti bumerang bagi saya perut saya yang kenyang ditambah posisi duduk yang berlawanan arah membuat saya pengen muntah. Dengan sekuat jiwa berusahan menahan dan berpindah tempat duduk ke kereta makan btw jalannya agak sempoyongan trs mukanya juga pucet. Sampai di Kereta Makan saya berusaha duduk dengan tegak dengan memilih tempat duduk yang searah dan mencoba untuk tegar mencoba untuk membuka hape yaaa ngecek whatapps line dll.
Di Resotrasi ini sebetulnya saya punya niatan untuk mencari wifi tapi karena K3 jadi nggk jualan yaa hehe. Duh mau pesen makan kenyang nggk pesen makan nggk ena alhasil ya dengan sedikit tengsin tapi bodo amatlah kondisi perut sudah sangat chaos. A few moment letter ya menjelang St Ngajuk hp saya punyi nomor tidak dikenal masuk yak langsung tak angkat, ini percakapan saya dengan calon bos saya begini kurang lebihnya
Z: Assalammualaikum
I : Waalaikumsalam, ini Zaky ya?
Z: iyaaa
I : Ini saya xxxx, kamu dimana kok nggak ikut brefing?
            Z: Saya baru di Jakarta bu (ngapusi) ada apa nggih?
I : Loh piye to malah ning Jakarta (rangerti nek tak apusi) saiki brefing kamu kerja mas pembagian Jobdesc dll
Z: oh iya bu ngapunten ini saya ndadak banget nganter bapak saya mbak saya lahiran (nagpusi meneh)
I : Yaudah saya nggak mau tau pokoknya besok lusa kamu udah masuk kerja, jangan lupa persyaratannya dilengkapi kamu masih kurang surat lamaran kerja ya Zaky.

Ya kiranya gitu ya coeg dan seketika itu perasaan pengen muntah saya hilang beranti dengan rasa panik “duh wes diplanning, tiket wes pesen kabeh malah ko ngene” Njuk piye? Aku kudu piye? Setelah menentukan sikap akhirnya dengan keteguhan hati saya akan mengakhiri perjalanan di SGU. Kurag lebih pukul 2 siang saya tiba di surabaya sempet foto-foto dulu. Ehm disini sebenernya ingin langsung pulang ke jogja aja namun hasrat ingin liburan akhirnya saya memutuskan untuk cari hotel dan jalan-jalan disurabaya sebelum besoknya pulang paka sancaka pagi hehe mungkin sekian dulu perjalanan ini saya lakukan pada bulan september 2016, saya melakukan perjalanan ini dengan seseorang istimewa dihati saya. Sekian wassalammualaikum.

Senin, 28 November 2016

I'm Back Bicth




Oke ndes lama banget saya nggak ngeblog, lama banget ya mungkin karena lagi sibuk eh enggk ding lagi galau eh ndak juga yang lagi you knowlah. Beberpa hari yang lalu saya mencoba untuk melakukan perjalanan panjang yang walaupun nggk panjang-panjang jugalah ya, wong cuma ke Wonosobo Kota kecil di dataran tinggi Dieng. Saya ke Dieng pada hari Sabtu 12 November 2016 untuk mengisi hari sabtu yang sangat selo ya namanya juga prei kerja.
Wonosobo sendiri merupakan kota kecil di dataran tinggi Dieng ya. Katanya sih Gadis-gadisnya welldug-welldug ya makanya saya mencoba untuk kesana. Ada tiga jalur menuju Wonosobo yang pertama adalah ketuhanan yang maha esa, eh salah ding mah pancasila. Pertama kamu bisa lewat Magelang via Borobudur terus yang kedua kamu bisa lewat Radiator Spring eh salah maksudnya Purworjo ya agak muter sih tapi its oke, nah yang terakhir kamu bisa lewat magelang and then temanggung. Jalur Temanggung menurut saya adalah jalur akses utama menuju Wonosobo but its not recommended when you from jogjakarta, mengapa demikian? Ya itu jalan so panjang sempit berliku banyak tikungan so rawan ditikung truck or bis-bis pariwisata yang berkeliaran disitu. Mungkin bila anda melalui Jalur ini dari Jogjakarta anda memerlukan 2 jam yang ekstra bila dibandingkan dengan jalur borobudur.
So langsung saja ke intinya jadi saya memulai perjalanan dari rumah jam 8 kemudian saya menuju Badan Kepegawaian Daerah. Why? So saya ini pencari kerja dan ada keperluan disana btw saya ini freshgraduate diploma kearsipan UGM. Woke setelah urusan pekerjaan selesai kemudian say menjemput pacar saya, ya namanya juga cewek janjian jamberapa siap jamberapa. A few moment letter akhirnya kita berkangkat jam 10 terus sarapan dulu di KFC Jowo aka Olive Ayam Goreng and then its time to push turle gas so lets goooo....(sok asik) kita berangkat dari olive jam setengah 11 ya agak kesiangan sih tapi ndak masalah juga. Sejam kemudian saya memasuki wilayah wisata Borobudur. Nah disini kampret moment terjadi so ada tawon nabrak jidat saya dan you knowlah yaaaa semacam terluka dan ngilu terdapat dijidatlah ya, btw kampret moment ini diatasi setelah saya beli es batu dan dikompres ahh anyep... oke kita lanjut perjalanan kita masuk jalur menuju wonosobo lewat jalur alternatif but its oke sek penting cepet. Jalur mudah sekali dihafalkan sudah ada tanda petunjuk jalannya dan kamu tinggal nikung sahaja maksudnya belok nanti udah mas-mas yang nyebrangin tapi mbayar...
Yak kita mulai review jalan alternatif ini secara tekstur sih aspalnya oke tidak banyak lubang ya walaupun tetep ada satu dua yang berlubang tapi okelah. Jalur ini nggak mboseni lik seneng hawane sejuk adem kanan kiri pemandangan sih awkey sekali. Ya jalur ini membelah bukit so jalannya berkelok butuh skil yang handal terutama dalam hal tikung-menikung yaa.... Jalur ini akan memangkas waktu perjalanan 1 jam dan akan langsung tembus jalur Wonosobo-Purworejo jadi nantinya tembus disatu pertigaan dan kamu tinggal ke kanan dan langsung cus kota wonosobo. Dari pertigaan ini kurang lebih satu jam untuk sampai ke pusat kota, jalannya bagus awkey agak nikung sih yaa...a hour moment letter akhirnya sampai juga di pusat kota Wonosobo ya kita langsung cus ke alun-alun yak ya Cuma muter beberapa kali sih dan langsung pulang lagi ke Jogja.
Dalam perjalanan pulan ini kita melewati jalur yang berbeda kita coba via Temanggung ya emg jauh sih katany tapi bikin saya penasaran gimana viewnya mumpung pas itu cuacanya cerah secerah wajah mantan yang habis putus terus langsung jadian sama cowok lain wasu tenan og. Ya kita coba jalur utama yak Jalurya mudah sekali ditemukan langsung cus deket pasar (lupa namanya) langsung belok kiri dan kita cus ke temanggung.
Jalan menuju araha Temanggung ini oke sih ya walaupun naik-turun dan menikung-nikung gitu. Setelah agak meninggalkan kota masyaallah pemandangannya waw banget, gils gils gils...... viewnya semacam bukit yang super duper awesome terus kebun teh yang ya menarik hati kamera ponsel saya untuk mengcapturenya. Selain itu juga ada beberapa spot tanaman sayuran dan tembakau yang ya lumayan menarik hati kamera saya.
Wokeh kita move on dari wonosobo dan menuju ke temanggung. Jarak antara pusat kota temanggung dan daerah perbatasan ini lumayan jauh setelah melewati beberapa jalan yang berkelok tibalah kita di satu halan yang super duber lurus dan sangat panjang dan cukup membosankan but attion kita kita bertemu dengan jalanan yang seperti ini ada beberapa hal  yang perlu diperhatikan yang pertama adalah keceptan ingat awakmu wes kesel ojo ngebut, Yang kedua kondisi badan semisal kondisimu wes kesel leren wae dan yang ketiga perhatikan kuda besimu jangan sampai dia kelelahan dan you knowlah so samping kanan-kirimu mung sawah dek....
Sikat cerikta kita sampai di pusat kota temanggung ya kalau dihitung sih udah hampir 2 jam bila dihitung dari pusat kota wonosobo (saya jalannya santai//pelan-pelan and saya juga mampir2 untuk ngambil foto), saya ndak ngapa2in di temanggung so langsung cus secang ajalah ya...tanpa berlama-lama secang langsung ambil kanan menuju arah magelang kota lurus terus hingga akhirnya indomaret menarik hati saya untuk membeli air mineral dingin.....
Move on dari indomaret kita geber gas waktu itu sekitar jam set 4 ya kita masuk kota magelang dan langsung disambut hujan lebat. Use teh raincoat dan lanjut gas joga eh emg kampret befitu keluar artos hujan langsung reda dan langit kembali ceria tapi bodo amatlah ya kita gas terus sampai jogja. Kamporet moment kembali kita menjenga jombor bress hujan turun dari langit un tung belum lepas jas hujan lah yak. Ya finally perjalan ini kita akhiri jam 5 sore dengan memangakan mie ayam pangsit pak dono di sagan hmm selamat makan dan sampai jumpa ya ndes.