From Hero dan Zero Penyebrangan Dermaga Ujung-Kamal Bangkalan
Efek php yang ditimbulkan teman kantor yang berjanji mau
menemani saya mengitari kota malang dan akhirnya dia membatalkan janji dengan
alasan tidak jadi pulang ke malang padahal sebelumnya sudah mau berjanji mau
joyride pakai KA Bima membuat saya kebingungan. Mau kemana yaa? Ya efek
merantau dimana nggak ada family dan temen yang sudah sibuk dengan pacar masing
akhirnya saya memutuskan untuk merenung dan melahap soto babat dipinggir jalan,
ya dari pada dikosan saya cuma tidur terus buka instagram terus tidur lagi dan
buka instagram lagi mendingan saya jalan-jalan sempet mau nekat ke malang sendirian
tapi setelah saya merenung ditemani soto babat dengan kuah koya yang melegakan
tenggorokan saya mengurungkan niatan saya. Seketika inspirasi datang ketika
melihat sebuah truck kontainer berukuran besar lewat dihadapan saya. Oiya ke
pelabuhan aja naik kapal ke madura hehehe
Oke beberapa waktu berselang saya membulatkan tekat dan
berjalan menuju Pelabuahn Tanjung Perak Surabaya. Oke pelabuahn ini merupakan
salah satu pelabuhan terbesar yang ada di Indonesia dan fungsinya cukup penting
lho. Oke langsung cus cari dermaga yang menyediakan jasa penyebrangan ke Pulau
Madura. Yak dengan menebus tiket seharga 7000 saya sudah dapat menyebrang ke
pulau sebrang (Madura)
Sedikit cerita dulu, sebelum Jembatan Suramadu beroprasi
jalur penyebrangan selat adura adalah salah satu jalur penyebrangan paling
sibuk didunia ingat didunia, jalur penyebrangan ini juga menjadi salah satu
penyumbang laba terbesar bagi perusahaan pengelolanya yaitu PT ASDP (Persero).
Ya tapi semua berubah setelah dibukanya jembatan suramadu. Dengan kebutuhan akses
yang semakin cepat, murah, efektif dan efisien maka Jembatan Suramadu
pilihannya. Kondisi jauh berbeda saya rasakan kemarin di dermaga terlihat hanya
satu dua kendaraan mengantri, ya kemarin kurang lebih jam 8 pagi saya tiba dan Cuma
terlihat 3 motor antri (termasuk saya) saat itu kapal KMP Gadjah Mada baru saja
lepas landas menuju kamal madura. Selang beberapa waktu nampak beberapa motor
masuk dalam antrian dan tak lupa pula beberapa mobil juga bergabung (jazz, elf
dan sedan civic keluaran 90an). Setengah jam berlalu KMP Jokotole landing juga
di Dermaga Ujung dan kami semua langsung bersiyap untuk masuk ke lambung kapal
A Few Momen Letter
saya sudah ditelan kedalam lambung kapal KMP Jokotole, nggak tau sih ini kapal
buatan mana tapi kapal ini sudah lumayan berumur karena dibuat tahun 1988,
kapal ini menjadi 2 kapal yang beratahan untuk melayani jalaur penyebrangan
selat madura bersama KMP Gadjah Mada. 20 menit kapal bersandar, pedagang kopi,
nasi rames, buah bersliweran menjajakan dagangannya dan kemudian semboyan 35
(kalau kereta) di gaungkan oleh pak nahkoda KMP Jokotole dan kapalpun cus dari
Dermaga Ujung.

Oke sediikt mengulas tentang fasilitas di kapal ini,
tepatnya dilantai 2 kapal terdapat banyak tempat duduk untuk para penumpang FYI
aja untuk kalian yang tidak tahan dengan bau asap ataupun mesin-mesin gitu saya
sarankan naik ke lantai 2 kapal (sebetulnya safetynya seperti itu). Selain itu
terdapat beberapa fasilitas hiburan seperti televisi, kantin, dan ada beberapa
pedagang makanan yang julaan bakso, siomay, nasi rames dll. Di KMP Jokotole
juga disediakan kamar mandi tapi ya you knowlah gimana. Untuk safetynya kapal
ini juga dilengkapi degan beberapa perlengkapan dan peralatan seperti
lifejacket, Kampak, Pasir, Oksigen, dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang
tersedia dibanyak tempat. Selain itu dikapal ini juga dilengkapi dengan CCTV
untuk memantau gerak-gerik penumpang tapi entahlah hidup atau tidak ini CCTVnya

Oke bagaimana dengan perjalananya? Perjalanan mengarungi
selat madura ini menempuh waktu kurang lebih 30 menit cukup singkat lah. Disini
saya lebih suka mengamati pemandangan Pelabuhan Tanjung Perak Surabya, ada
beberapa spot menarik disni seperti North Quay, Monumen Jalesveva Jayamahe, dan
tentunya hilir mudik kapal disekitaran pelabuhan ya kapal segede gaban ada
didepan mata kepala saya sendiri. Saya sempat berbincang dengan salah satu
penumpang disini satu rombongan keluarga dari Lamongan yang hendak ke
Bangakalan untuk menghadiri wisuda anak mereka yang kuliah di Universitas
Turnojoyo Bangkalan. Oke beberapa waktu berselang kapal hendak landing di Dermaga
Kamal Madura sebelum landing kapal melakukan haluan untuk menyesuaikan dengan
arah keluarnya kendaraan disini jujur hal yang paling saya benci karena sangat
terasa sekali kapal berputar sehingga menyebabkan saya pusing, mungkin cuma saya
yang kayak gini karena nggak pernah naik kapalhehe
