Rabu, 16 Januari 2019


Terbang Bareng Adeknya Garuda Indonesia
 @Zakyachmadb

Assalamualaikum wr.wb

Sohabat- sohabat yang kebetulan mampir di blog saya yang sangat sederhana ini pertama-tama mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Pada kesempatan kali ini saya Zaky seorang Karyawan Swasta akan menyampaikan sefruit perjalanan saya ke Bali dalam rangka Family Gathering Perusahaan dimana saya bekerja.

Cerita ini dimulai dari hari kamis 10 Januari 2018 diamana Saya bersama 4 teman saya berangkat menuju Pulau Bali. Sebenarnya Saya dan 4 Rekan saya ini berangkat lebih awali dari pada jadwal semestinya karena bertambahnya jumlah peserta Famgath dan terbatasnya kursi pesawat yang tersedia sehingga kami yang jomblo-jomblo ini diutus untuk berangkat sehari lebih awal, hmm menyenangkan karena kami punya waktu lebih untuk mengexplore Pulau Bali.

Singkat cerita tanggal 10 Januari 2019,  pagi-pagi sekali kami sudah berada di Bandara Juanda Surabaya. Kegiatan ini Kami awali dengan sarapan disalah satu retoran yang berada di Bandara tersebut. Bagi saya penerbangan pagi itu tidak terlalu menyenangkan karena saya harus bangun lebih pagi dari pada semestinya. Sekitar pukul 7 pagi Kami mulai melaksanakan proses check-in dilanjuntkan dengan proses pemeriksaan dan bagasi serta diakhiri dengan boarding.

Pada pernebangan kali ini kami memakai jasa Maskapai Citilink yang merupakan Anak Perusahaan dari Maskapai Kebanggan Bangsa Garuda Indonesia. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan kali ini adalah Boeing 737 –xxx (lupa tepatnya seri berapa). Masuk kedalam kabin pesawat langsung disambut senyuman hangat Pramugari dan Pramugara yang bertugas, dalam pernerbangan kali ini saya duduk di seat 16F dan sebelah saya adalah jendela. First impression saya dalam pesawat ini adalah merasa cukup nyaman walaupun sebenernya kualitas penerbangan LCC itu ya seperti LCC pada umunya, namun satu hal saya rasakan ada satu rasa bangga menggunakan maskapai milik plat merah ini.

Beberapa menunggu dalam kabin, burung besi ini mulai menunjukan pergerakan dimana perlahan-lahan menuju landasan pacu untuk selanjutnya take off. Proses take off berjalan dengan baik dan sangat mulus tidak ada goncangan-goncangan yang berarti. Setelah pesawat mencapai posisi aman selanjutnya captain speakingmenjelaskan sekilas mengenai perjalanan ini, mengenai jenis pesawat, ketinggian, perkiraan cuaca dll. Dari dalam kabin pesawat ini saya melihat banyak sekali Gunung di kawasan Pulau Jawa bagian timur kurang lebih ada 5 atau 6 Gunung saya bisa lihat dari dalam kabin ini.

Tidak memakan waktu yang lama untuk penerbangan Surabaya-Bali, hanya butuh waktu setengah jam kami sudah akan mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurahrai Bali. Dari dalam pesawat saya melihat pemandangan Selat Bali dimana kalau dari atas Cuma kayak Kali Mas di Surabaya. Perlahan pesawat ini mulai menurunkan ketinggiannya dan diakhir dengan manuver mengitari Pulau Bali untuk menyesuaikan posisi landing Bandara Internasional Ngurahrai Bali. Manuver ini bagi saya cukup menyiksa karena sebenernya dari dulu saya sedikit ngeri kalau naik pesawat namun kadang karena tuntutan pekerjaan mau tidak mau harus menggunakan si burung besi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.   

Proses landing berjalan dengan mulus tidak terlalu banyak goncangan bagi saya. Alhamdulillah saya ucapkan setelah saya pesawat ini bisa berhenti. Setelah roda pesawat ini berhenti saya memutuskan untuk tidak turun bersama penumpang-penumpang pada umumnya namun memilih untuk diam dan menjadi penumpang terakhir yang turun dari pesawat, satu kebiasaan yang selalu saya bawa ketika menggunakan transportasi umum seperti bus dan kereta api. Mungkin sekian dulu cerita saya kali ini akan saya sambung nanti ketika perjalanan pulang dengan pesawat Air Asia.