Terbang Bareng
Adeknya Garuda Indonesia
@Zakyachmadb
Assalamualaikum wr.wb
Sohabat- sohabat yang kebetulan mampir di blog saya yang
sangat sederhana ini pertama-tama mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya. Pada kesempatan kali ini saya Zaky seorang Karyawan Swasta
akan menyampaikan sefruit perjalanan saya ke Bali dalam rangka Family Gathering
Perusahaan dimana saya bekerja.
Cerita ini dimulai dari hari kamis 10 Januari 2018
diamana Saya bersama 4 teman saya berangkat menuju Pulau Bali. Sebenarnya Saya
dan 4 Rekan saya ini berangkat lebih awali dari pada jadwal semestinya karena
bertambahnya jumlah peserta Famgath dan terbatasnya kursi pesawat yang tersedia
sehingga kami yang jomblo-jomblo ini diutus untuk berangkat sehari lebih awal,
hmm menyenangkan karena kami punya waktu lebih untuk mengexplore Pulau Bali.
Singkat cerita tanggal 10 Januari 2019, pagi-pagi sekali kami sudah berada di Bandara
Juanda Surabaya. Kegiatan ini Kami awali dengan sarapan disalah satu retoran
yang berada di Bandara tersebut. Bagi saya penerbangan pagi itu tidak terlalu
menyenangkan karena saya harus bangun lebih pagi dari pada semestinya. Sekitar
pukul 7 pagi Kami mulai melaksanakan proses
check-in dilanjuntkan dengan proses pemeriksaan dan bagasi serta diakhiri
dengan boarding.
Pada pernebangan kali ini kami memakai jasa Maskapai
Citilink yang merupakan Anak Perusahaan dari Maskapai Kebanggan Bangsa Garuda
Indonesia. Pesawat yang digunakan dalam penerbangan kali ini adalah Boeing 737 –xxx
(lupa tepatnya seri berapa). Masuk kedalam kabin pesawat langsung disambut
senyuman hangat Pramugari dan Pramugara yang bertugas, dalam pernerbangan kali
ini saya duduk di seat 16F dan
sebelah saya adalah jendela. First impression saya dalam pesawat ini adalah
merasa cukup nyaman walaupun sebenernya kualitas penerbangan LCC itu ya seperti
LCC pada umunya, namun satu hal saya rasakan ada satu rasa bangga menggunakan
maskapai milik plat merah ini.
Beberapa menunggu dalam kabin, burung besi ini mulai
menunjukan pergerakan dimana perlahan-lahan menuju landasan pacu untuk
selanjutnya take off. Proses take off berjalan dengan baik dan sangat
mulus tidak ada goncangan-goncangan yang berarti. Setelah pesawat mencapai
posisi aman selanjutnya captain speakingmenjelaskan
sekilas mengenai perjalanan ini, mengenai jenis pesawat, ketinggian, perkiraan
cuaca dll. Dari dalam kabin pesawat ini saya melihat banyak sekali Gunung di kawasan
Pulau Jawa bagian timur kurang lebih ada 5 atau 6 Gunung saya bisa lihat dari
dalam kabin ini.
Tidak memakan waktu yang lama untuk penerbangan
Surabaya-Bali, hanya butuh waktu setengah jam kami sudah akan mendarat di
Bandar Udara Internasional Ngurahrai Bali. Dari dalam pesawat saya melihat
pemandangan Selat Bali dimana kalau dari atas Cuma kayak Kali Mas di Surabaya.
Perlahan pesawat ini mulai menurunkan ketinggiannya dan diakhir dengan manuver
mengitari Pulau Bali untuk menyesuaikan posisi landing Bandara Internasional Ngurahrai Bali. Manuver ini bagi saya
cukup menyiksa karena sebenernya dari dulu saya sedikit ngeri kalau naik
pesawat namun kadang karena tuntutan pekerjaan mau tidak mau harus menggunakan
si burung besi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Proses landing
berjalan dengan mulus tidak terlalu banyak goncangan bagi saya. Alhamdulillah saya
ucapkan setelah saya pesawat ini bisa berhenti. Setelah roda pesawat ini berhenti
saya memutuskan untuk tidak turun bersama penumpang-penumpang pada umumnya
namun memilih untuk diam dan menjadi penumpang terakhir yang turun dari
pesawat, satu kebiasaan yang selalu saya bawa ketika menggunakan transportasi
umum seperti bus dan kereta api. Mungkin sekian dulu cerita saya kali ini akan
saya sambung nanti ketika perjalanan pulang dengan pesawat Air Asia.